sabar adalah kunci kebahagiaan hidup, orang yang sabar dapat hidup dengan tenang, untuk memiliki kesabaran di perlukan iman, semakin dalam keimanan akan semakin tinggi tingkat kesabaran, untuk dapat bersabar perlu pengetahuan, dan keehlasan, orang yang ehlas dan sabar tidak akan dapat di perdayakan setan, mengapa orang yang ehlas tidak dapat di ganggu setan ?, karna orang yang ehlas selalu berpikir fositip, mereka tidak berprasangka buruk terhadap ujian yang menimpa mereka, sedangkan orang yang tidak ehlas dan tidak bersabar dalam menjalani hidup, mereka menganggap ujian yang menimpa mereka adalah malapetaka, bagaimana supaya berbaik sangka terhadap cobaan yang menimpa kita ?, supaya kita dapat berbaik sangka kita harus beriman, iman yang sesungguh nya, kita percaya apa-apa yang di kehendaki sang pencipta adalah yang terbaik untuk kita, karna pada dasarnya ujian hidup itu adala sesuatu yang harus pada setiap insan, hanya saja ujian itu berbeda-beda, sebagian di uji dengan kenikmatan hidup, sebagian lagi di uji dengan kesengsaraan, jangan di kira sang pencipta tidak adil, karna dibalik kelebihan ada kekurangan, kenikmatan itulah yang lebih penting, seperti kata pepatah bagai musafir haus di padang tandus, dalam pepatah ini kita dapat merenungkan, betapa bernilainya setetes air di padang tandus, tetapi apalah artinya air bagi musafir yang berlayar di lautan, begitu juga dengan harta dunia, belum tentu kenikmatan harta yang banyak lebih berasa dengan kenikmatan dengan harta yang sedikit, supaya mendapatkan nikmat yang banyak adalah bersyukur, kita bisa membandingkan banyak nya makanan yang enak dan mahal harganya tetapi sudah tidak terasa nikmat lagi bagi orang yang sudah terbiasa menikmatinya, sedangkan ubi sengkong betapa nikmat nya terasa bagi orang yang sedang kelaparan, manakah yang kita pilih? nikmat nya atau nilai nya. lalu lihat lah perbedaan orang yang sabar dengan orang yang tidak sabar, orang yang sabar dapat tidur dengan nyeyak, sedangkan orang yang tidak gelisa sehingga tidak bisa tidur karna menunggu sesuatu yang dia harapkan di hari esok, padahal waktu tak kan berubah oleh gelisanya, tetapi dia akan merasa terlalu lama, dan orang yang ehlas htinya tenang, sedangkan orang yang tidak ehlas hatinya kacau, padahal sesuatu yang telah terjadi didak dapat di robah lagi, ketika orang terjatuh suka atau tidak suka tidak akan dapat di ulang kembali, orang yang tidak suka hanya menambah sakit, sedangkan orang yang suka bisa sehat.
