aroma kopi tumbuk menggunakan lumpang yang tebuat dari kayu jauh berbeda dengan kopi yang di giling menggunakan mesin, karna kopi tumbuk tidak panas saat di haluskan, sedangkan kopi yang di giling dengan mesin terjadi panas karna terkena gesekan logam yang sangat cepat, 15 tahun yang lalu petani kopi apabila membuat kopi bubuk selalu menumbuk kopi menggunakan lumpang, karna dulu meskipun sudah ada mesin kopi tetapi hanya di pasar-pasar saja, sedangkan di desa-desa belum ada tempat pengilingan bubuk kopi, sehingga hampir semua petani yang jauh dengan pasar membuat kopi bubuk secara tradisional, kopi tradisional zaman dulu sangat enak, karan orang tua zaman dulu pintar menggongseng kopi, berbeda dengan orang sekarang, dulu manggongseng kopi harus benar-benar matang sempurna, sebab jika kopi kurang matang maka akan susa menghaluskan nya, maka orang menggongsaeng kopi sangat berhati-hati, sedangkan sekarang zaman serba cepat, orang tidak terlalu repot menggongseng kopi, karna meskipun kopi nya tidak matang betul tetapi tetap saja dapat di haluskan tanpa menguras tenaka, sebab semuanya sudah di kerjakn dengan mesin, mengingat rasa dan arma kopi tumbuk dengan lumpang lebih enak dan beraroma timbul keinginan untuk membuat usaha kopi luwak yang spesial di tumbuk secara tradisional, tapi tentunya tetap saja mesti menggunakan mesin desel untuk meringankan pekerjaan, dengan catatan tetap menghaluskan bubuk kopi menggunakan lumpang, mesin desel di gunakan untuk mengankat alu dengan meniru prinsip kerja penumbuk padi zaman dulu yang di gerakan oleh kincir air, sebab kalu untuk usaha tentu tidak mungkin kalau menumbuk mengunakan tenaga manusia, karna akan memerlukan banyak orang untuk menumbuk kopi tersebut, jika menggunakan mesin desel 10 pk sudah dapat mengangkat 8 hingga 10 alu secara bergantian,