kopi robusta berproduksi tinggi dan tahan terhadap penyakit, di sumatera selatan terdapat ratusan lahan kopi di pagaralam, kopi di pagaralam adalah kopi jenis robusta, musim panen kopi di pagaralam biasanya di mulai pada bulan april dan berakhir hingga bulan september, sedangkan panen raya kopi biasanya di mulai bulan juni dan berakhir sampai bulan september, namun pada musim panen tahun ini kopi sudah mulai matang sejak bulan maret, sehingga di bulan mei kopi sudah mulai selesai panen, buah kopi yang matang selain pada bulan juni hingga september biasanya mutunya kurang bagus, biji kopi kebanyakan kurang padat, biasanya dalam satu karung gabah kopi mencapai 50 hingga 60 kg biji kopi kering, namun pada musim panen kopi tahun ini satu karung gabah kopi kering hanya menimbulkan 45 kg biji kopi kering, produksi kopi pun menurun hampir di setiap daerah, biasanya di pagaralam kalu di sekitar gunung dempo kopi berbuah lebat di daerah sekitar bukit buah kopi kurang, dan begitu juga sebalik nya, jika di daerah bukit kopi berproduksi tinggi di daerah seputar gunug dempo produksi kopi menurun, pada musim panen kopi tahun ini produksi kopi bukan lsekedar menurun, tetapi hampir seluruh petani kopi mengalami gagal panen, kebun kopi yamg cukup terawat yang biasanya mampu menghasilkan biji kopi kering hingga 2 ton, pada tahun ini ada yang tinggal menghasilkan biji kopi kering 200 kg, biasanya kalau musim panen tidak lah sulit menemukan kopi luwak, namun pada tahun ini kopi luwak mulai sulit di temukan, sehingga mencari kopi luwak sudah sangat jauh sekali, di kebun milik petani yang sering di temukan kopi luwak sudah tidak terlihat lagi kopi luwak di kebun nya, padahal dia membiarka buah kopi hingga sangat matang dengan harapan buah kopi tersebut akan di makan oleh binatang luwak, pada tahun ini mengumpulkan kopi luwak memerlukan biaya jauh lebih banyak darpada tahun lalu, karna kopi luwak sudah mulai langkah, dan harga biji kopi biasa lebih mahal dari harga biji kopi tahun lalu.
