Pagar alam adalah daerah penghasil kopi di sumatera selatan, Kopi Pagar alam di export melalui lampung, kopi lampung sebagian besar berasal dari Pagar alam, Bengkulu, dan dari lampung sendiri, Kopi Pagar alam adalah kopi jenis robusta, yang terkenal berproduksi tinggi, tahan terhadap penyakit, dan dapat di panen serentak, lampung menguasai 75-85%expor kopi indonesia, kopi yang di expor melalui lampung termasuk kopi sumatera selatan dan bengkulu, Luas nya lahan kopi dengan tanah yang subur, sehingga pagaralam menjadi daerah penghasil kopi terbesar di sumatera, banyak nya hutan yang belum di sekitar kebun kopi menjadi tempat berkembang biak binatang luwak, sehingga setiap musim panen kopi sering di temukan kopi luwak di perkebunan kopi milik rakyat yang kebun kopi nya jauh dari permukiman, dulu petani tidak begitu manghiraukan kopi luwak, karna petani terlalu sibuk memetik dan mengelola kebun kopi mereka, bahkan sebagian petani kopi jijik dengan kopi luwak, apalagi kalau kopi sedang berbuah lebat, kopi luwak sangat banyak terdapat di bawah pohon kopi, bahkan sering kali di temukan kotoran binatang luwak di atas tanaman pelindun kopi, namun semenjak kopi luwak di ketahui adalah kopi terbaik, maka petani mulai mencari-cari kopi luwak, bahkan ada petani yang berani membeli kopi luwak dengan harga yang tinggi, kopi luwak pagar alam banyak di minta oleh orang pagar alam yang hidup di kota, mereka menyuruh keluarga nya yang tinggal di pagar alam mengumpulkan kopi luwak, pernah ada peristiwa yang akhirnya hanya merugikan petani kopi gara-gara pamili mereka yang tinggal di kota menyuruh mengumpulkan kopi luwak, mereka menjanjikan kopi luwak akan di beli dengan harga yang tinggi, sehingga sudaranya yang tinggal di Pagar alam berani membeli kopi luwak dengan menyuruh orang mengumpulkan kopi luwak asli, setelah kopi luwak banyak terkumpul, ternyata memasarkan kopi luwak tidak semudah yang dia bayangkan, akhirnya kopi luwak tersebut tidak jadi di beli oleh orang tersebut, sehingga petani yang mengumpulkan kopi luwak di Pagar alam merasa di rugikan, dan ada juga petani yang nekat mengumpulkan sendiri kopi luwak mereka, meskipun belum tau pasti kopi luwak mereka akan di jual ke mana, tetapi mereka tetap yakin bahwa kopi luwak tersebut akan terjual, sehingga ketika kami kekurangan stok kopi luwak, di saat banyak nya permintaan kopi luwak, kami menemui mereka, dan setelah di periksa dan di teliti, kami jadi membeli kopi luwak mereka, kami sudah beberapa kali kehabisan stok kopi luwak, walau pun banyak petani yang telah mengumpulkan kopi luwak, tetapi tidak semuanya dapat di ambil, sebab ada sebaian yang beranggapan kalau kopi luwak dengan kopi kelelawar sama saja, sehingga ada kopi luwak yang bercampur kopi kelelawar, kopi luwak dengan kopi kelelawar memang sedikit mirip, sehingga bagi orang yang kurang memahami kopi luwak mereka menganggap, kopi kelelawar tersebut adalah kopi luwak, di pagar alam kalu kopi kelelawar jumlah nya dapat di perkirakan 10 kali lebih banyak bahkan lebih di setiap musim panen kopi, di awal musim panen saja sudah banyak terdapat kopi kelelawar, namu kopi luwak hanya di temukan di saat puncak musim panen raya kopi, warna kulit kopi kelelawar dengan warna kuli kopi luwak pun sangat berbeda, kalau kopi kelelawar terkadang masih ada bekas kuli merah kopi, sedangkan kopi luwak tidak ada bekas kulit merah kopi nya lagi, kami hanya mencari yang benar-benar kopi luwak, sebab kami sudah lama menjual kopi luwak, kami mengutamakan mutu supaya pelanggan kami tetap puas dengan kopi luwak yang mereka beli dari kami.