harga cabai di pasar pagaralam sudah mencapai Rp.40.000.-/kg, petani merasa berat dengan harga cabai yang tinggi,
tapi harga cabai Rp.40.000.-bukanlah apa-apa bagi orang yang mampu, karna 1kg cabai tidak habis untuk 1minggu, petani merasa berat dengan harga cabai yang mencapai Rp.40.000.- karna harga biji kopi kering hanya Rp,11.000,-/kg, di tambah lagi musim panen tahun ini kurang begitu bagus, padahal penduduk pagaralam sangat mengandalkan kopi,
pada musim panen tahun ini sebagian besar petani rata-rata mendapatkan 500kg, hanya beberapa orang saja yang dapat melebih 1ton, dengan bekal kopi 500kg mereka harus membagi untuk kebutuhan hingga ke musim kopi berikut nya, masih mending kalau sebelum nya tidak punya hutang, kalau kopi 500kg tersebut sudah di kurangi untuk membayar hutang di tahun lalu, maka tentu saja selama menunggu musim panen kopi lagi, harus makan seadanya,
Sebenarnya masih ada jalan keluar bagi petani yang giat, karna rata-rata petani punya 1ha lahan kebun, jika 0,1ha saja mereka jadikan tempat menanam tanaman semusim, tentu mereka mendapat penghasilan tambahan, karna lahan di pagaralam masih banyak yang belum di menfaatkan secara maximal, padahal tanah nya subur dan kaya unsur hara, apa saja di tanam dapat tumbuh subur meskipun hanya di tanam biasa saja, apalagi kalau sudah di olah sesuai kebutuhan tanaman, hanya saja belum ada agen pengumpul hasil bumi yang komplit mau menampung segala jenis buah-buahan atau yang lainya.
harga cabai
